Pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025 akan menyuguhkan pertarungan sarat gengsi dan tekanan tinggi. Dua tim penghuni zona merah, Semen Padang dan PSIS Semarang, akan saling berhadapan dalam laga krusial yang bisa menjadi penentu nasib mereka musim ini.
Laga panas ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (17/4/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Haji Agus Salim, Padang. Bukan hanya tiga poin yang diperebutkan, tetapi juga asa untuk tetap hidup di panggung tertinggi sepak bola Indonesia.
Nasib di Ujung Tanduk Baik Semen Padang Maupun PSIS Semarang
Saat ini, PSIS Semarang berada di posisi ke-16 klasemen dengan 25 poin, hanya terpaut tiga angka dari Semen Padang yang menempati posisi ke-17. Kemenangan akan menjadi napas segar, sementara kekalahan bisa jadi mimpi buruk yang mempercepat langkah menuju degradasi.
Baik Kabau Sirah (julukan Semen Padang) maupun Mahesa Jenar (julukan PSIS) sama-sama terpuruk sepanjang musim. Mereka tak hanya kalah bersaing secara teknis, tapi juga dihantam krisis internal, terutama soal komposisi pemain asing.
Pemain Asing Berguguran di Semen Padang
Lini pertahanan Semen Padang tengah compang-camping. Dalam beberapa laga terakhir, mereka tak diperkuat Alhassan Wakaso dan Tin Martic karena akumulasi kartu, sementara Kim Min-kyu menghilang dari susunan pemain tanpa kejelasan.
Baru tampil dua kali, bek anyar asal Portugal, Marco Baixinho, harus menepi lama akibat cedera lutut parah. Alhasil, Semen Padang hanya bisa menurunkan tiga legiun asing pada laga sebelumnya: Arthur Augusto (kiper), Filipe Chaby (gelandang), dan Bruno Gomes (penyerang).
Masalah serupa juga menghantui PSIS. Dua pemain asing mereka, Evandro Brandao dan Roger Bonet, memutus kontrak lebih awal karena masalah gaji. Ini tentu jadi tamparan keras bagi skuad yang tengah berjuang lepas dari ancaman degradasi.
Dua Tim, Dua Masalah Besar
Jika Semen Padang dikenal sebagai “tim paling dermawan” karena sudah kebobolan 55 gol musim ini — tertinggi di antara semua kontestan — maka PSIS punya “penyakit” yang berbeda: mandulnya lini depan. Dari 28 laga, mereka hanya mampu menjaringkan 22 gol.
Kondisi tersebut berdampak langsung pada performa mereka. Semen Padang belum meraih kemenangan dalam lima laga terakhir dan kebobolan 14 gol. PSIS bahkan lebih buruk: delapan laga tanpa kemenangan dan hanya mencetak lima gol. Sebuah rekor yang menyesakkan!
Final Dini di Tanah Minang
Dengan kompetisi yang memasuki fase akhir, pertandingan ini bak final dini bagi kedua tim. Tiga poin bukan hanya penting—itu wajib.
PSIS Semarang bisa keluar dari zona degradasi jika menang, asalkan tim-tim di atas mereka terpeleset. Sementara Padang berpeluang menyamai perolehan poin PSIS dan menjaga asa bertahan di Liga 1, setidaknya untuk satu pekan lagi.
Bukan tidak mungkin pertandingan ini akan berlangsung keras dan penuh drama. Kedua tim membawa beban berat, dan hanya satu yang bisa sedikit bernapas lega usai peluit panjang dibunyikan.
Akan Ada yang Tersungkur
Pertanyaannya sekarang: siapa yang mampu bertahan? Siapa yang sanggup bangkit dari keterpurukan? Dan siapa yang harus makin tenggelam di dasar klasemen?
Apapun hasilnya, laga ini layak disebut sebagai duel hidup-mati. Bagi Semen Padang dan PSIS Semarang, tak ada ruang untuk kesalahan lagi. Di ujung musim seperti ini, mereka tidak hanya bermain untuk klub, tapi juga untuk harga diri.
Baca Juga :