1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Keyakinan Sejak Mula: Declan Rice Percaya Arsenal Bisa Tumbangkan Real Madrid

Musim Liga Champions 2024/2025 menjadi saksi bisu bangkitnya Arsenal dari bayang-bayang masa lalu. Klub asal London Utara ini, yang sebelumnya hanya menjadi penggembira di pentas Eropa, kini sukses melangkah ke semifinal Liga Champions dengan penuh percaya diri. Salah satu momen monumental dalam perjalanan mereka adalah ketika Arsenal sukses menyingkirkan raksasa Spanyol, Real Madrid, dari perempat final. Sosok Declan Rice pun menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena kontribusinya di lapangan, tetapi juga karena keyakinannya yang sejak awal tak tergoyahkan: Arsenal bisa mengalahkan Real Madrid.

Babak Baru Arsenal di Eropa

Kemenangan Arsenal atas Real Madrid bukanlah kejutan semata. Ini adalah hasil dari proses panjang, perubahan strategi, dan revolusi taktik yang dibangun oleh Mikel Arteta. Setelah bertahun-tahun terpuruk dan absen dari Liga Champions, Arsenal kembali ke panggung utama dengan misi jelas: menjadi juara.

Langkah pertama dimulai dengan menjuarai grup yang berisi lawan-lawan tangguh seperti Napoli dan Ajax. Dengan permainan menyerang khas Arteta dan keseimbangan lini tengah yang dijaga Declan Rice, Arsenal tampil superior. Mereka kemudian menyingkirkan RB Leipzig di babak 16 besar dengan agregat meyakinkan. Namun, tantangan sesungguhnya datang di perempat final—bertemu Real Madrid, sang pemegang 14 gelar Liga Champions.

Kepercayaan Tak Tergoyahkan Sejak Undian

Saat undian mempertemukan Arsenal dengan Real Madrid, sebagian besar pengamat menilai The Gunners sebagai underdog. Namun tidak dengan Declan Rice. Dalam konferensi pers sesaat setelah pengundian, Rice menyatakan, “Kami menghormati sejarah dan reputasi Madrid, tapi kami tidak gentar. Kami punya tim yang cukup kuat untuk menyingkirkan siapa pun, termasuk mereka.”

Pernyataan tersebut sempat dianggap sebagai bualan oleh media Spanyol. Namun, di balik kata-kata Rice, tersimpan keyakinan yang berasal dari kebersamaan tim, perkembangan permainan, dan kepercayaan terhadap filosofi Arteta. Rice, yang didatangkan dengan biaya tinggi dari West Ham, tidak hanya memberi kualitas pada lini tengah, tapi juga menjadi pemimpin secara mental.

Leg Pertama Dominasi di Emirates

Pertandingan leg pertama di Emirates Stadium menjadi ajang pembuktian Arsenal. Tanpa rasa gentar, tim asuhan Arteta langsung menekan sejak menit pertama. Declan Rice menjadi jangkar lini tengah yang memutus aliran bola Madrid dan sekaligus memulai serangan.

Arsenal membuka keunggulan di menit ke-12 melalui Gabriel Martinelli. Gol kedua datang dari aksi individu Bukayo Saka, dan Declan Rice mencatatkan assist untuk gol ketiga yang dicetak oleh Martin Ødegaard. Real Madrid tampak tak berkutik, dan skor 3-0 menjadi modal besar bagi Arsenal untuk leg kedua di Santiago Bernabéu.

“Banyak yang meragukan kami. Tapi kami tahu siapa kami. Ini bukan soal membuktikan ke orang lain, tapi kepada diri kami sendiri bahwa kami pantas ada di sini,” ujar Rice usai laga.

Leg Kedua Menahan Tekanan Menang dengan Gaya

Meski unggul 3-0, Arsenal tetap di bawah tekanan besar saat bermain di Bernabéu. Real Madrid, yang dikenal sebagai tim dengan mental juara, mengerahkan segala upaya untuk mengejar defisit. Namun, Arsenal bermain dengan cerdas.

Declan Rice tampil seperti gladiator di tengah lapangan. Ia mematahkan serangan demi serangan, menjaga kedisiplinan posisi, dan memimpin rekan-rekannya dalam bertahan. Ketika Madrid mencetak gol lewat Vinícius Júnior di menit ke-30, tensi meningkat. Tapi Arsenal tidak runtuh.

Di babak kedua, Arsenal justru bangkit. Lewat skema serangan balik, Leandro Trossard menyamakan kedudukan. Kemudian, Rice menyempurnakan malam Arsenal dengan sebuah gol jarak jauh yang menakjubkan di menit ke-87. Skor akhir 2-1 menutup agregat menjadi 5-1 untuk Arsenal.

Peran Declan Rice yang Kian Vital

Sejak bergabung dengan Arsenal, Rice telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa. Keunggulannya dalam membaca permainan, kemampuan fisik, serta kecerdasan taktik menjadikannya pemain yang tak tergantikan. Di laga melawan Madrid, ia menyelesaikan 91% operan dengan sukses, melakukan 7 tekel bersih, dan menciptakan 3 peluang matang.

“Saya merasa saya telah berkembang pesat di bawah Arteta. Ia memberi saya kepercayaan untuk menjadi pemimpin di lini tengah. Melawan Madrid, saya hanya mencoba melakukan apa yang sudah kami latih selama berminggu-minggu,” jelas Rice kepada UEFA.

Tak heran jika banyak yang kini menyebut Declan Rice sebagai kapten masa depan Arsenal. Kepemimpinannya terpancar, meski ban kapten masih melingkar di lengan Ødegaard.

Filosofi Arteta Berbuah Manis

Keberhasilan Arsenal menyingkirkan Real Madrid tak lepas dari peran Arteta. Filosofi “possession with purpose” yang diusungnya menekankan pada penguasaan bola yang tajam dan progresif. Dalam laga melawan Madrid, Arsenal mencatatkan 55% penguasaan bola di kedua leg—angka yang impresif melawan tim sekelas Los Blancos.

Arteta pun tak pelit pujian untuk Rice. “Declan adalah fondasi kami. Ia memainkan peran yang sangat vital, tidak hanya sebagai pemain tetapi sebagai pemimpin. Saya bangga padanya,” ujar sang pelatih.

Menuju Semifinal Tantangan Baru Menanti

Dengan hasil ini, Arsenal melangkah ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2008/2009. Lawan berikutnya adalah Paris Saint-Germain, tim yang mengandalkan Kylian Mbappé dan penuh ambisi meraih gelar pertama mereka.

Namun, Arsenal tidak takut. Declan Rice kembali menegaskan optimismenya, “Kami tidak ke sini hanya untuk semifinal. Kami ingin trofi. PSG adalah tim luar biasa, tapi kami akan siap. Kami sudah membuktikan bisa menyingkirkan juara bertahan, mengapa kami harus ragu sekarang?”

Pertemuan antara dua tim penuh bintang ini akan menjadi salah satu laga yang paling ditunggu musim ini. Akan menarik melihat bagaimana Rice kembali mengendalikan lini tengah melawan gelandang sekelas Vitinha atau Ugarte.

Mentalitas Juara yang Tertanam

Kemenangan atas Real Madrid adalah cerminan dari perubahan besar dalam mentalitas Arsenal. Tidak ada lagi rasa inferior saat menghadapi tim besar. Declan Rice adalah contoh nyata pemain yang membawa mentalitas kemenangan dari tim sebelumnya, lalu menularkannya ke rekan-rekan setim.

Pakar sepak bola Eropa, Guillem Balagué, menyebut Arsenal kini berada di era keemasan baru. “Dengan pemain seperti Rice, Ødegaard, dan Saka, Arsenal punya tulang punggung muda yang tangguh. Mereka bukan hanya ingin tampil di Eropa, mereka ingin mendominasi,” ujarnya.

Refleksi dan Harapan

Bagi Declan Rice, perjalanan ini bukan hanya tentang gelar atau statistik. Ini tentang kepercayaan terhadap proses, tentang keyakinan bahwa tim dengan tekad dan filosofi jelas bisa menaklukkan raksasa mana pun.

“Saya ingat, dulu saya hanya menonton Liga Champions di televisi. Kini saya di sini, mencetak gol ke gawang Madrid, membantu tim saya ke semifinal. Ini gila, tapi sekaligus mengingatkan saya bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia,” pungkas Rice dengan senyum lebar.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE