Seiring meningkatnya kualitas pemain muda di Timnas U-23 Indonesia, tak sedikit yang mulai menapaki jalur karier internasional, mengikuti jejak para pendahulunya yang lebih dulu berani menembus kompetisi luar negeri. Salah satu sosok yang menjadi pionir dalam era baru ini adalah Marselino Ferdinan, gelandang serba bisa yang kini berkarier di Belgia bersama KMSK Deinze. Keputusan Marselino meninggalkan zona nyaman di Tanah Air demi berkembang di Eropa menjadi inspirasi bagi generasi muda berikutnya.
Dengan Timnas Indоnеѕіа U-23 terus mеnunjukkаn реnіngkаtаn реrfоrmа, tеrutаmа di tаngаn реlаtіh anyar Gerald Vanenburg, sorotan kіnі tertuju pada sejumlah реmаіn muda yang dianggap lауаk mеngеmbаngkаn kariernya dі Bеnuа Bіru. Sіара ѕаjа mеrеkа? Berikut tіgа talenta Gаrudа Muda уаng dіnіlаі paling ѕіар untuk bеrѕаіng di kаnсаh ѕераk bоlа Erора.
1. Dony Tri Pamungkas – Motor Serangan dari Sayap Timnas U-23 Indonesia
Nama Dony Tri Pamungkas bukanlah sosok asing dalam sepak bola kelompok usia Indonesia. Pemain sayap milik Persija Jakarta ini telah memperlihatkan konsistensinya sejak di level Timnas U-20 dan kini semakin matang bersama Timnas U-23.
Dony dikenal sebagai pemain yang punya kecepatan, kelincahan, dan kemampuan olah bola yang mumpuni. Ia juga piawai membaca ruang dan sering menjadi motor serangan di sisi lapangan. Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Dony sempat merasakan atmosfer persaingan internasional sejak usia belia. Kini, di usia 20 tahun, ia semakin matang dan menunjukkan kedewasaan dalam bermain.
Sayangnya, karena padatnya agenda Timnas U-23 Indonesia, Dony kurang mendapatkan menit bermain reguler bersama Persija. Hal ini bisa menjadi pertimbangan baginya untuk menantang diri ke level lebih tinggi. Berkarier di Eropa bukan hanya soal kualitas, tetapi juga mental dan keberanian keluar dari zona nyaman — dan Dony memiliki semua itu.
Bila diberi kesempatan trial atau dikontrak oleh klub-klub Eropa di liga menengah seperti Belgia, Belanda, atau Portugal, Dony bisa berkembang pesat. Dengan pembinaan yang tepat, ia berpotensi menjadi winger andalan Timnas senior dalam waktu dekat.
2. Ramadhan Sananta – Bomber Muda dengan Naluri Tajam
Untuk uruѕаn mеnсеtаk gоl, Timnas U-23 mеmіlіkі Rаmаdhаn Sаnаntа, ѕtrіkеr muda mіlіk Pеrѕіѕ Sоlо уаng bеlаkаngаn kеmbаlі menunjukkan performa аріk dі lеvеl internasional. Mеѕkі performanya dі klub mаѕіh inkonsisten, potensi bеѕаr Sаnаntа tаk bisa dіраndаng ѕеbеlаh mata.
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Sananta sudah punya pengalaman bermain di level senior, termasuk mencetak gol penting di SEA Games dan tampil di Kualifikasi Piala Asia. Ia juga mulai mendapatkan kepercayaan dari pelatih Patrick Kluivert dalam laga-laga krusial seperti saat melawan Australia dan Bahrain.
Dengan postur ideal dan kemampuan positioning yang baik, Sananta memiliki karakteristik striker modern yang banyak dicari klub-klub Eropa. Ia mungkin belum selevel dengan striker Asia yang berlaga di liga top Eropa, namun dengan bimbingan dan kompetisi yang ketat di luar negeri, Sananta bisa mengasah insting golnya dan menjadi pemain yang jauh lebih komplet.
Langkah awal bisa dimulai dari liga-liga Eropa Timur atau Skandinavia, yang dikenal sering memberi kesempatan kepada talenta muda Asia.
3. Muhammad Ferarri – Bek Masa Depan Timnas U-23 Indonesia yang Tangguh dan Cerdas
Nama Muhammad Ferarri sudah akrab di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Bek tengah milik Persija Jakarta ini bukan hanya dikenal karena penampilan solidnya, tetapi juga karena kematangan mental yang jauh di atas usianya.
Sudah tampil sejak usia 18 tahun di Liga 1, Ferarri kini menjadi andalan di lini belakang Persija dan Timnas kelompok usia. Bahkan, ia sempat dipercaya mengenakan ban kapten saat membela Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF 2024. Kepercayaan dari pelatih sekelas Shin Tae-yong membuktikan bahwa Ferarri bukan pemain biasa.
Sebagai bek, Ferarri punya modal lengkap: kuat dalam duel udara, membaca permainan dengan baik. Hal ini jelas disertai memiliki ketenangan saat membangun serangan dari belakang. Gaya bermainnya yang cukup “Eropa” ini membuka peluang besar baginya untuk bisa diterima di klub-klub luar negeri.
Apabila ia bisa menambah pengalaman internasional dan memperkuat disiplin serta taktik permainan. Mungkin Ferarri punya potensi besar untuk menjadi langganan di Timnas senior dan menapaki karier di liga-liga Eropa seperti Belanda atau Belgia. Hal ini yang sering membuka pintu bagi pemain bertahan berbakat dari Asia.
Menatap Eropa: Tantangan dan Peluang
Berkarier di Eropa bukanlah perjalanan mudah. Dibutuhkan kesiapan mental, kerja keras ekstra, dan adaptasi tinggi terhadap kultur sepak bola yang jauh berbeda dengan Indonesia. Namun, seperti yang ditunjukkan Marselino Ferdinan dan sebelumnya oleh nama-nama seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. Jadi peluang itu bukan mustahil.
Dengan kualitas yang mereka miliki, Dony Tri Pamungkas, Ramadhan Sananta, dan Muhammad Ferarri. Mereka bertiga adalah sosok yang dinilai paling siap untuk mengikuti jejak tersebut. Jika terus konsisten dan mendapatkan dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin nama-nama mereka akan menghiasi daftar pemain Indonesia yang sukses di panggung Eropa.
Garuda Muda punya potensi besar. Tinggal menunggu waktu dan keberanian untuk membuktikan bahwa mereka tak hanya bisa bersinar di Asia Tenggara. Namun juga mampu bersaing di level global.
Baca Juga :