Nama Rahmad Darmawan sudah tidak asing lagi bagi para penggemar sepak bola di Tanah Air. Pelatih asal Lampung ini dikenal luas sebagai sosok berpengalaman yang telah menorehkan banyak prestasi di dunia kepelatihan Indonesia.
Sepanjang kariernya, RD—sapaan akrabnya—pernah menukangi sejumlah klub besar seperti Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Arema FC, hingga dipercaya membesut Timnas Indonesia U-23.
Di antara pencapaiannya yang paling gemilang adalah membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC menjadi juara Liga Indonesia, serta meraih tiga gelar Piala Indonesia bersama Sriwijaya FC.
Namun, di balik daftar panjang klub yang pernah ia latih—yang jumlahnya mencapai 12 klub berbeda—nama Persib Bandung justru tidak pernah tercantum. Menariknya, Rahmad Darmawan mengungkap bahwa dirinya pernah empat kali nyaris menjadi pelatih Maung Bandung.
Terhalang Klausul Kontrak
Kesempatan pertama terjadi pada tahun 2011. Saat itu, RD sudah mencapai kesepakatan dengan manajemen Persib bahkan menerima uang muka. Namun, semua batal ketika ia dipanggil untuk melatih Timnas U-23 dalam ajang SEA Games.
“Waktu itu saya sudah sepakat dan menerima DP dari Persib. Tapi dalam kontraknya tertulis, jika PSSI membutuhkan tenaga saya untuk tim nasional atau kepengurusan, maka kontrak tersebut otomatis batal secara hukum,” jelas Rahmad Darmawan dalam kanal YouTube Bicara Bola by Akmal.
Ia pun langsung menemui tokoh Persib, Umuh Muchtar, di Solo untuk mengembalikan uang muka tersebut dan meminta maaf. Hal serupa kembali terjadi pada tahun 2013 saat dirinya lagi-lagi dipanggil untuk membesut Timnas Indonesia.
Didahului Klub Malaysia
Pada tahun 2015, Rahmad kembali nyaris merapat ke Persib. Namun kali ini, ia sudah lebih dahulu berkomunikasi dan mencapai kesepakatan dengan klub Malaysia, Terengganu FC, setelah menyelesaikan tugasnya bersama Persija Jakarta di musim sebelumnya.
“Sebelum ke Malaysia, saya sempat bertemu dengan pihak manajemen Persib dan berdiskusi serius. Tapi karena pertimbangan etika dan profesionalitas—karena saya sudah menjalin komunikasi dengan klub lain dan ada kolega yang terlibat—saya memutuskan menunda dan memilih ke Malaysia,” ungkapnya.
Sеtеlаh kеmbаlі dari Malaysia, ia ѕеmраt hаmріr lаgі mеnjаdі pelatih Persib. Bahkan, menurutnya, striker Aliyudin bergabung ke Persib karena berharap bisa dilatih olehnya. Sayangnya, takdir berkata lain dan Rahmad tak kunjung menjadi bagian dari Persib Bandung.
Pesan Rahmad Darmawan untuk Pelatih Lokal
Setelah tidak lagi menangani Barito Putera sejak 23 Januari 2025, Rahmad Darmawan kini tengah menganggur. Ia turut memberikan pandangannya soal dominasi pelatih asing di Liga 1 saat ini.
Menurutnya, pelatih lokal seharusnya tak perlu merasa inferior atau minder. Ia yakin, pelatih Indonesia memiliki kapasitas yang tak kalah dengan pelatih luar negeri.
“Dі Lіgа 1, pelatih аѕіng lеbіh bаnуаk dіbеrі kesempatan. Adа уаng sudah bеbеrара kаlі gagal bahkan tеrdеgrаdаѕі, tapi masih dapat tіm. Sеmеntаrа реlаtіh lоkаl, begitu gаgаl ѕеkаlі, ѕuѕаh untuk dapat kepercayaan lagi,” ucap RD.
Meski begitu, ia tetap optimistis dengan kemunculan pelatih-pelatih muda berbakat seperti Nova Arianto dan Bima Sakti, serta beberapa pelatih lokal lainnya yang kini berkiprah di luar negeri.
Baca Juga :