1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Mkhitaryan Tegaskan Kedigdayaan Inter: Tim Ini Punya DNA Treble Winner

Ketika Henrikh Mkhitaryan menyatakan bahwa Inter Milan adalah tim yang memiliki DNA juara treble, itu bukanlah sekadar kalimat motivasi biasa. Pernyataan tersebut lahir dari pengalaman panjang, dedikasi, dan pemahaman mendalam tentang sepak bola elit Eropa. Inter Milan bukan sekadar klub besar, tetapi institusi yang telah melewati pasang surut, dan kini kembali ke level tertingginya di bawah kendali Simone Inzaghi.

Kilas Balik Warisan Treble 2010

Musim 2009/2010 menjadi tonggak sejarah bagi Inter Milan dan sepak bola Italia. Di bawah arahan José Mourinho, Nerazzurri mencatat sejarah dengan menjadi klub Italia pertama yang meraih treble winners — menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam satu musim.

Nama-nama seperti Diego Milito, Javier Zanetti, Wesley Sneijder, dan Samuel Eto’o dikenang sebagai legenda. Prestasi itu bukan hanya membanggakan bagi Inter, tetapi juga menjadi warisan DNA kemenangan yang kini kembali terasa dalam skuad 2024/2025.

Henrikh Mkhitaryan, pemain berpengalaman yang telah mencicipi atmosfer kompetisi Eropa bersama klub-klub besar seperti Borussia Dortmund, Manchester United, dan Arsenal, menyadari betul bahwa Inter kini tengah menapak jejak kesuksesan yang serupa.

Kepercayaan Diri Mkhitaryan

Dalam wawancara eksklusif usai kemenangan dramatis Inter atas Bayern Munich di perempat final Liga Champions, Mkhitaryan secara terbuka menyebut bahwa skuad saat ini punya semua elemen yang dibutuhkan untuk meraih treble.

“Kami punya pelatih dengan strategi tajam, pemain-pemain dengan semangat dan mentalitas juara, serta dukungan luar biasa dari fans. Saya tak ragu menyebut bahwa tim ini memiliki DNA treble winner,” ujar Mkhitaryan dengan penuh keyakinan.

Pernyataan itu tak muncul tanpa dasar. Inter Milan musim ini tampil sangat konsisten di tiga kompetisi utama: Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Setiap langkah yang diambil seolah menunjukkan bahwa skuad asuhan Simone Inzaghi tidak hanya ingin bersaing, tapi benar-benar mengincar dominasi total.

Dominasi Inter di Serie A

Dengan keunggulan 16 poin dari pesaing terdekat di Serie A dan performa yang stabil sepanjang musim, Inter menunjukkan bahwa mereka adalah tim terbaik Italia saat ini. Lautaro Martínez memimpin daftar top skor dengan dukungan serangan sayap dari Denzel Dumfries dan Federico Dimarco.

Namun, kekuatan Inter tidak hanya soal serangan. Pertahanan yang dikomandoi oleh Alessandro Bastoni dan Francesco Acerbi menjadi tembok kokoh di lini belakang. Ditambah lagi kehadiran Yann Sommer di bawah mistar yang tampil konsisten menggantikan Handanović.

Mkhitaryan sendiri punya peran vital di lini tengah. Dengan visi permainan, ketenangan, dan distribusi bola yang presisi, ia menjadi penghubung antara lini belakang dan lini depan. Bersama Nicolò Barella dan Hakan Çalhanoğlu, lini tengah Inter menjadi mesin penggerak yang sulit dihentikan.

Performa Cemerlang di Coppa Italia

Di ajang Coppa Italia, Inter sudah memastikan tiket ke final setelah mengalahkan Juventus secara agregat. Kemenangan ini memberikan kepercayaan diri tambahan untuk merebut gelar domestik kedua musim ini.

Coppa Italia menjadi ajang pembuktian rotasi pemain. Inzaghi memberikan kesempatan kepada pemain seperti Carlos Augusto, Kristjan Asllani, dan Marko Arnautović untuk tampil dan memberikan kontribusi signifikan. Keberhasilan rotasi ini menjadi penanda bahwa kedalaman skuad Inter sangat solid — sebuah syarat penting untuk meraih treble.

Liga Champions Ujian Terberat

Namun ujian sebenarnya adalah Liga Champions. Setelah melewati babak grup yang sulit, Inter menghadapi tantangan besar di fase knock-out, termasuk harus menyingkirkan Bayern Munich dalam dua leg yang menegangkan.

Di pertandingan leg kedua yang digelar di Allianz Arena, Inter tampil penuh determinasi. Mkhitaryan mencatat assist penting untuk gol pertama dan menjadi motor penggerak serangan yang menjaga Inter tetap menekan.

“Kami bermain tanpa rasa takut. Kami tahu kualitas kami dan kami ingin menunjukkannya di panggung terbesar Eropa,” kata Mkhitaryan usai laga.

Kini, mereka akan menghadapi Real Madrid di semifinal — lawan yang sarat pengalaman, tapi bukan berarti tak bisa dikalahkan.

Peran Simone Inzaghi Arsitek Kesuksesan

Tak bisa dipungkiri, salah satu kunci sukses Inter musim ini adalah tangan dingin Simone Inzaghi. Ia bukan hanya pelatih, tetapi seorang manajer yang mengerti psikologi para pemain. Inzaghi mampu menjaga moral tim tetap tinggi meski jadwal padat dan tekanan luar biasa dari publik.

Formasi 3-5-2 khas Inzaghi memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Ia juga dikenal piawai dalam membaca permainan dan melakukan pergantian pemain yang tepat waktu. Di tangan Inzaghi, Inter bukan hanya kuat di atas kertas, tetapi juga memiliki fleksibilitas taktik yang tinggi.

Mental Juara Faktor Pembeda

Banyak tim besar yang punya pemain bintang dan pelatih top, tapi tak semuanya punya mental juara. Inilah yang dibawa oleh sosok-sosok senior seperti Mkhitaryan. Dengan usia 35 tahun, ia menjadi pemimpin di ruang ganti — tidak hanya dari segi teknis, tapi juga secara mental.

“Ketika kau pernah bermain di final Eropa, menang dan kalah, kau tahu betul apa yang dibutuhkan untuk mencapai puncak. Dan saya melihat semangat itu di tim ini,” ucapnya.

Mental juara itu terlihat dalam laga-laga sulit. Ketika tertinggal atau ditekan, Inter tetap tenang dan mampu membalikkan keadaan. Itu bukan sekadar soal taktik, tapi juga soal keyakinan dan karakter.

Tantangan Menuju Treble

Perjalanan menuju treble tentu tidak mudah. Real Madrid di semifinal Liga Champions adalah ujian berat. Jika berhasil melewati mereka, kemungkinan menghadapi Manchester City atau PSG di final juga menunggu.

Di Coppa Italia, mereka akan bertemu Fiorentina — tim yang telah menunjukkan performa impresif dan siap membuat kejutan.

Namun, Inter punya modal besar: konsistensi, kedalaman skuad, dan pengalaman. Tidak ada pertandingan yang mudah, tapi Inter punya semua alat untuk menyelesaikan musim dengan gemilang.

Harapan Para Tifosi

Kembalinya kejayaan Inter bukan hanya mimpi para pemain, tetapi juga kerinduan jutaan tifosi Nerazzurri di seluruh dunia. San Siro kembali bergemuruh. Kaos biru-hitam kembali mewarnai jalanan Milan dan media sosial penuh dengan optimisme.

Mkhitaryan menjadi simbol dari pemain profesional yang lapar gelar. Ia tidak bermain demi uang atau popularitas semata — ia bermain untuk mengangkat trofi, mengukir sejarah, dan menjadi legenda.

Treble Bukan Lagi Mimpi

Dengan semua yang telah dicapai sejauh ini, tak berlebihan jika Mkhitaryan menyebut bahwa Inter Milan memiliki DNA treble winner. Mereka tidak hanya tampil dominan di Italia, tapi juga diperhitungkan di Eropa.

Treble kini bukan lagi mimpi, melainkan target yang semakin realistis. Jika tetap fokus, bebas dari cedera krusial, dan menjaga mental juara, Inter bisa menorehkan sejarah baru dan kembali menyematkan nama mereka sebagai klub elite dunia.

Seperti kata Mkhitaryan, “Inter bukan hanya tim besar. Kami adalah keluarga pejuang. Dan musim ini, kami akan berjuang hingga akhir untuk menulis cerita yang akan dikenang selamanya.”

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE