Musim 2024/2025 yang penuh harapan untuk Joshua Zirkzee kini harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. Penyerang muda asal Belanda tersebut dipastikan tidak akan tampil lagi hingga akhir musim setelah mengalami cedera parah saat memperkuat Manchester United dalam laga Premier League kontra Aston Villa pekan lalu. Kabar ini tentu menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi sang pemain, tetapi juga bagi tim yang tengah berjuang mempertahankan posisi empat besar.
Zirkzee, yang baru bergabung dengan Setan Merah pada awal musim ini dari Bologna, sebenarnya tengah menikmati peran vital di lini depan. Meski awalnya diragukan bisa mengisi sepatu besar yang ditinggalkan oleh penyerang senior seperti Edinson Cavani dan Anthony Martial, pemuda 23 tahun ini justru membuktikan diri sebagai salah satu rekrutan paling menjanjikan musim ini.
Namun, takdir berkata lain. Cedera hamstring tingkat tinggi yang dialaminya memaksa Zirkzee menepi selama kurang lebih tiga bulan ke depan. Dengan kompetisi yang akan segera memasuki fase akhir, praktis musim ini sudah berakhir bagi striker jangkung kelahiran Schiedam itu.
Mari kita telusuri lebih jauh mengenai perjalanan Zirkzee bersama Manchester United musim ini, dampak dari cederanya bagi tim, dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya bagi karier sang pemain.
Awal yang Menjanjikan
Ketika Manchester United resmi mengumumkan kedatangan Joshua Zirkzee pada Juli 2024, banyak penggemar menyambutnya dengan antusias tapi juga skeptis. Zirkzee memang tampil menawan bersama Bologna di Serie A musim sebelumnya, namun banyak yang mempertanyakan apakah ia siap tampil di panggung sebesar Premier League dan membela klub sebesar Manchester United.
Namun, Zirkzee menjawab semua keraguan itu lewat performa solid sejak laga pramusim. Ia mencetak gol indah melawan Real Betis dalam laga uji coba, dan kemudian terus menunjukkan konsistensi performa saat Premier League dimulai. Dalam 23 pertandingan liga yang sudah ia jalani musim ini, Zirkzee sukses mencetak 9 gol dan memberikan 4 assist.
Salah satu penampilan terbaiknya terjadi dalam kemenangan 3-1 atas Chelsea di Old Trafford. Dalam laga itu, ia mencetak satu gol dan satu assist serta menunjukkan kemampuan link-up play yang luar biasa, membuat rekan-rekannya seperti Bruno Fernandes dan Marcus Rashford mendapat ruang untuk menyerang.
Manajer Ruben Amorim pun berkali-kali memuji etos kerja dan kecerdasan taktikal yang dimiliki Zirkzee. “Dia adalah pemain yang sangat memahami ruang. Bukan hanya soal gol, tapi bagaimana dia menggerakkan pertahanan lawan. Sangat dewasa untuk usianya,” ujar Amorim dalam konferensi pers setelah kemenangan atas Brighton.
Cedera yang Menghentikan Segalanya
Sayangnya, mimpi indah itu berubah menjadi mimpi buruk saat laga melawan Aston Villa di Villa Park pada pekan ke-32 Premier League. Pada menit ke-57, setelah melakukan sprint cepat mengejar umpan terobosan dari Kobbie Mainoo, Zirkzee tiba-tiba terjatuh sambil memegangi paha bagian belakang. Sorotan kamera memperlihatkan wajahnya meringis kesakitan, pertanda bahwa ini bukan cedera ringan.
Tim medis langsung masuk ke lapangan dan setelah evaluasi singkat, Zirkzee ditandu keluar dengan sorakan simpati dari penonton tuan rumah maupun fans United yang hadir. Setelah pemeriksaan MRI keesokan harinya, diagnosis resmi menyebutkan adanya robekan tingkat dua pada otot hamstring kiri—cedera yang biasanya membutuhkan waktu pemulihan antara 8 hingga 12 minggu.
Manchester United pun merilis pernyataan resmi pada laman klub:
“Joshua Zirkzee akan absen untuk sisa musim 2024/2025 akibat cedera hamstring yang dialaminya dalam laga kontra Aston Villa. Kami akan mendukung penuh proses pemulihan Joshua dan berharap ia bisa kembali lebih kuat musim depan.”
Dampak Besar Bagi Manchester United
Absennya Zirkzee bukan hanya kehilangan satu pemain; ini adalah kehilangan pilar serangan utama tim. Meski Manchester United masih memiliki Rasmus Højlund dan Alejandro Garnacho sebagai opsi ofensif, hilangnya Zirkzee akan mengganggu dinamika lini depan.
Salah satu kekuatan utama Zirkzee adalah kemampuannya bermain sebagai false nine—menarik bek lawan keluar dari posisi dan menciptakan ruang bagi penyerang sayap untuk mengeksploitasi. Kombinasinya dengan Bruno Fernandes dan Mainoo dalam transisi serangan menjadi kunci kemenangan-kemenangan penting sepanjang musim ini.
Dengan Zirkzee absen, Amorim harus mencari solusi cepat. Beberapa skenario yang mungkin diterapkan antara lain memainkan Højlund sebagai striker murni dan memberikan peran bebas pada Bruno Fernandes, atau menggunakan formasi dua penyerang dengan Rashford mendampingi Højlund. Namun, kehilangan variasi permainan yang bisa ditawarkan Zirkzee jelas merupakan tantangan tak kecil bagi tim.
Suara dari Rekan dan Pendukung
Kabar cedera Zirkzee langsung memicu reaksi emosional dari rekan-rekannya di tim. Bruno Fernandes, kapten tim, menulis di Instagram:
“Kamu sudah menjadi bagian besar dari perjuangan kami musim ini. Kami akan berjuang untukmu, Josh. Cepat pulih!”
Sementara itu, Kobbie Mainoo yang sering menjadi tandem di lini tengah dan penyedia assist bagi Zirkzee, juga mengungkapkan dukungannya:
“Sedih kehilanganmu, bro. Tapi aku tahu kamu akan kembali lebih kuat. Fokus ke pemulihan dulu!”
Di kalangan pendukung, kabar ini juga menjadi pukulan telak. Media sosial dipenuhi pesan simpati dan dukungan bagi Zirkzee, bahkan tagar #GetWellSoonZirkzee sempat menjadi trending di X (dulu Twitter) wilayah Inggris dan Belanda.
Masa Depan Zirkzee Masih Cerah
Meski musim ini berakhir lebih cepat, masa depan Joshua Zirkzee tetap terlihat menjanjikan. Masih berusia 23 tahun dan baru menjalani musim penuh pertamanya di Premier League, performanya sudah cukup untuk menarik perhatian banyak pihak.
Beberapa pandit bahkan menyebut Zirkzee sebagai penyerang masa depan Manchester United, dengan gaya bermain yang mengingatkan pada Robin van Persie. Sentuhan halus, visi bermain tajam, dan kemampuan mencetak gol dari situasi sempit menjadikannya aset yang sangat berharga bagi Setan Merah.
Pihak klub juga dikabarkan tidak akan terburu-buru menekan pemain untuk kembali. Fokus saat ini sepenuhnya tertuju pada pemulihan optimal. Amorim menegaskan hal ini dalam wawancara pasca-laga:
“Kami ingin Joshua pulih secara total. Tidak ada gunanya memaksanya kembali jika itu berisiko menambah parah cederanya. Dia adalah pemain penting untuk jangka panjang.”
Tanggapan dari Timnas Belanda
Tak hanya MU yang terkena imbas. Cedera Zirkzee juga menimbulkan kekhawatiran di kubu Timnas Belanda. Dengan Euro 2025 tinggal dua bulan lagi, Zirkzee sebelumnya diproyeksikan menjadi salah satu nama dalam skuat Ronald Koeman. Penampilannya di Premier League dianggap sebagai bukti bahwa ia siap bersaing di level internasional.
Namun, dengan cedera ini, peluangnya untuk tampil di turnamen besar pertamanya bersama Oranje kini sangat kecil. Meski Koeman belum memberikan pernyataan resmi, sumber dalam federasi KNVB menyebutkan bahwa pelatih kepala tersebut “sangat kecewa” namun “akan menunggu perkembangan terakhir sebelum mengambil keputusan akhir.”
Belajar dari Masa Sulit
Momen seperti ini memang berat, namun juga bisa menjadi titik balik bagi seorang pemain muda. Banyak bintang besar yang kariernya justru melonjak setelah melewati cedera serius di usia muda. Zirkzee pun bisa mengambil inspirasi dari rekan satu klub seperti Luke Shaw atau bahkan Raphael Varane yang pernah mengalami masa sulit akibat cedera namun kembali lebih kuat.
Dalam wawancara lamanya saat masih di Bologna, Zirkzee pernah mengatakan:
“Saya selalu percaya bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar. Bahkan ketika saya cedera, saya belajar hal-hal baru tentang tubuh saya dan mentalitas saya.”
Kata-kata itu kini menjadi relevan. Joshua Zirkzee sedang menghadapi ujian besar, tapi jika ia mampu melewatinya dengan tekad dan semangat yang sama, masa depan cerah masih terbuka lebar di depannya.
Musim 2024/2025 akan selalu dikenang sebagai musim penuh potensi yang tak terselesaikan untuk Joshua Zirkzee. Cedera mungkin telah mengakhiri kiprahnya lebih cepat, namun performa luar biasa selama lebih dari setengah musim telah meninggalkan jejak yang kuat di hati para penggemar Manchester United dan pencinta sepak bola.
Kini, waktu untuk pemulihan dan refleksi. Zirkzee harus kembali ke dasar, memperbaiki fisiknya, menjaga mentalnya tetap kuat, dan mempersiapkan diri menyambut musim depan dengan semangat baru. Karena satu hal pasti: pemain seberbakat dia takkan tenggelam hanya karena satu cedera.
Kisah Zirkzee bersama MU belum selesai—ini baru babak pertama.
Baca Juga: